Tidak bisa dipungkiri, satu kata yang paling mendapatkan
perhatian bagi pria dan wanita, adalah kata PERAWAN.
Entah itu
pria yang ganteng ala Brad Pitt, atau yang yang udah bulukan kayak
Kingkong, semua mengidam – idamkan dapet cewek cantik yang masih perawan.
Apapun alasan dan pertimbangannya.
Demikian juga
bagi para wanita yang masih lajang. Entah itu wanita yang cantik,
ataupun juga yang kurang cantik. Pada umumnya berusaha mati – matian
agar tetap berada dalam status “perawan” hingga memasuki malam pengantin.
Walau saat pacaran sudah dihadapkan pada
hal – hal yang mengarah ke erotis, tetap saja mulutnya berkomat – kamit minta
ketabahan , agar tidak sampai melakukan hal zinah.
Begitu banyak orang yang terhipnotis dengan kata “perawan “sampai orang
tersebut melupakan arti dan makna kata perawan. Banyak pria yang gelisah,
saat mengetahui istrinya tidak berdarah dimalam pertama.
Pemikirannya jadi negatif, dan menjurus ke hal – hal yang kurang
beralasan.Demikian juga dengan wanita. Menjadi kurang PD kalau tidak
mengeluarkan darah dimalam pertama. Takut disangka tidak perawan.
Lihat saja di
negara Maroko, yang terletak didaratan Afrika bagian Utara.Pengantin wanita
menyiapkan sprei warna putih bersih disaat malam pertamaxx.
Pada waktu bercinta, diharapkan tetesan darah akibat pecahnya selaput
dara, menghiasi kain sprei tersebut. Dan sprei ini akan ditunjukkan ke
keluarganya, kalau pengantin wanita masih perawan. Nggak keluar darah ?
Pengantin pria cukup punya alasan untuk menghina dan membatalkan
perkawinan.
Ingat ! Menilai seorang wanita karena tidak mengeluarkan darah dimalam
pengantin adalah sangat menyesatkan. Karena itu, marilah kita buka
cakrawala pengetahuan kita, dengan memahami keperawanan pada seorang
wanita.
Perawan
Itu Apa ?
Ditinjau
dari dunia medis, seorang wanita dinyatakan masih perawan jika selaput daranya
masih utuh. Tidak heran definisi ini banyak dimanfaátkan bagi pria dan wanita
yang tidak dapat menahan godaan saat pacaran. Banyak yang melakukan “petting ”
asalkan tidak memasukkan penis kelubang vagina. Alasannya ringan, kok.
Agar selaput daranya tetap utuh. Dan predikat “perawan “tetap disandang.
Selaput
Dara Itu Apa ?
Selaput dara dalam bahasa medis disebut Hymen. Kata Hymen merupakan serapan
dari bahasa Yunani , Hymenaeus atau Hymeaias. Hymenaeus merupakan nama
dewa wanita yang disembah dan dipuja bagi pasangan pengantin masyarakat
Yunani saat itu.
Hymen dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah maagdenvlies. Yang
artinya selaput keperawanan. Tepat dengan bahasa Indonesia, yang juga menyebut
selaput dara. Hymen merupakan membran tipis yang sebenarnya secara biologis
tidak berfungsi, namun secara psikologis dan kultural mempunyai nilai penting.
Clitoris = kelentit
Urethra = lubang saluran kencing
Labia Minora = bibir kemaluan bagian dalam
Vagina = lubang kelamin wanita
Hymen = selaput dara
Adanya membran selaput dara, dimaksudkan
agar robek dimalam pertama, atau dalam bahasa Belanda dinamakan “onmaagding. ”
Orang Indonesia juga menyebut dengan istilah “Mecah Duren.” Jadi
kalau ada pengantin yang mau mecah duren, jangan artikan mereka mau ke pasar
buah, lhoh.
Onmaagding juga dekat kaitannya dengan
mitos. Karena mitos mengajarkan adanya bukti berupa tetesan darah. Tidak heran
disebagian kultur, meyakini pemikiran seperti ini. Padahal menurut fakta dalam
dunia medis, robeknya selaput dara tidak selalu ditandai dengan keluarnya
tetesan darah. Selaput dara juga ada yang robek sebelum memasuki malam
pengantin, walau wanita yang bersangkutan belum pernah melakukan hubungan seks.
Beberapa faktor yang bisa diperhatikan
mengenai robeknya selaput dara, adalah sebagai berikut :
a. Selaput dara terlalu rapuh.
Jika seorang gadis dilahirkan dengan
selaput dara yang rapuh, maka dimungkinkan bisa robek tanpa harus
menunggu malam pengantin. Beberapa jenis olah raga seperti berkuda,
bersepeda, bela diri juga bisa memicu robeknya selaput dara yang rapuh.
b. Selaput dara kelewat elastis.
Membran selaput dara adalah sangat
fleksibel. Dan selaput ini juga sangat elastis. Tak heran, ada yang tidak robek
saata melakukan hubungan seks dimalam pertama. Mungkin setelah beberapa kali,
baru bisa robek beneran. Bahkan menurut dunia medis, jika selaput ini sangat
elastis sekali, bisa robek hanya saat melahirkan !!
c. Darah tidak banyak.
Selaput dara merupakan membran yang tipis.
Sehingga robeknya selaput dara, tidak selalu dibarengi dengan tetasan darah
yang banyak. Bisa juga meneteskan darah, tetapi terlalu sedikit. Sehingga tidak
bisa dilihat oleh mata.
d. Tidak punya selaput dara.
Dengan berbagai perkembangan dalam dunia
medis, bisa dilakukan penelitian yang mendalam mengenai selaput dara. Hasilnya
ternyata sangat mengejutkan. Karena ternyata ada juga wanita yang memang
dilahirkan tanpa memiliki selaput dara !
MACAM
– MACAM DAN BENTUK SELAPUT DARA :
Ternyata tidak hanya tubuh yang memiliki bentuk, tetapi selaput dara juga.
Selaput dara memiliki bentuk dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas
yang berbeda. Semuanya bersifat indiviual, seperti yang ditulis oleh
Frank H. Netter, MD dalam bukunya yang berjudul The Human Sexuality.
Menurutnya ada beraneka ragam bentuk selaput dara, seperti dibawah ini :
a.
Annular Hymen
Merupakan selaput yang melingkari lubang vagina.
b.
Septate hymen
Selaput yang ditandai dengan dengan beberapa lubang yang terbuka.
c.
Cibriform Hymen
Selaput ini juga ditandai dengan beberapa lubang terbuka. Akan tetapi
lubangnya lebih kecil, dan jumlahnya lebih banyak.
d.
Introitus
Pada wanita yang sangat berpengalaman, bisa jadi lubang selaput
daranya membesar, namun masih bisa menyisakan jaringan selaput dara.
Dengan uraian diatas, tidak dipungkiri bahwa istilah “keperawanan” hanyalah
kepercayaan semata. Bahkan tetesan darah akibat robeknya selaput dara juga
tidak selalu mutlak ditemukan.
Tidak mengeluarkan darah disaat malam pertama ? Siapa takut !