azizherwit

Senin, 21 November 2011

JIKA TIDAK BERDARAH DI MALAM PERTAMA

Tidak bisa dipungkiri, satu kata yang paling mendapatkan perhatian bagi pria dan wanita, adalah kata PERAWAN.
Entah itu pria yang ganteng ala Brad Pitt, atau yang yang udah bulukan kayak Kingkong,  semua mengidam – idamkan dapet cewek cantik yang masih perawan. Apapun alasan dan pertimbangannya.
Demikian juga bagi para wanita yang masih lajang. Entah  itu wanita  yang cantik, ataupun juga yang kurang cantik.  Pada umumnya berusaha mati – matian agar  tetap berada dalam status “perawan” hingga memasuki malam pengantin.
Walau saat pacaran sudah dihadapkan pada hal – hal yang mengarah ke erotis, tetap saja mulutnya berkomat – kamit minta ketabahan , agar tidak sampai melakukan hal zinah.
Begitu banyak orang yang terhipnotis dengan kata “perawan “sampai orang tersebut melupakan arti dan makna kata perawan. Banyak pria yang  gelisah, saat mengetahui istrinya tidak berdarah dimalam pertama. 
Pemikirannya jadi negatif, dan menjurus ke hal – hal yang kurang beralasan.Demikian juga dengan wanita. Menjadi kurang PD kalau tidak mengeluarkan darah dimalam pertama. Takut disangka tidak perawan.
Lihat saja di negara Maroko, yang terletak didaratan Afrika bagian Utara.Pengantin wanita menyiapkan sprei warna putih bersih  disaat malam pertamaxx.
Pada waktu bercinta, diharapkan tetesan  darah akibat pecahnya selaput dara, menghiasi kain sprei tersebut. Dan sprei ini akan ditunjukkan ke keluarganya, kalau pengantin wanita masih perawan. Nggak keluar darah ? Pengantin pria cukup punya alasan untuk  menghina dan membatalkan perkawinan.
Ingat ! Menilai seorang wanita karena tidak mengeluarkan darah dimalam pengantin adalah sangat menyesatkan.  Karena itu, marilah  kita buka cakrawala pengetahuan kita, dengan memahami  keperawanan pada seorang wanita.
Perawan Itu Apa ?
Ditinjau dari dunia medis, seorang wanita dinyatakan masih perawan jika selaput daranya masih utuh. Tidak heran definisi ini banyak dimanfaátkan bagi pria dan wanita yang tidak dapat menahan godaan saat pacaran. Banyak yang melakukan “petting ” asalkan tidak memasukkan  penis kelubang vagina. Alasannya ringan, kok. Agar selaput daranya tetap utuh. Dan predikat “perawan “tetap disandang.
Selaput Dara Itu Apa ?


Selaput dara dalam bahasa medis disebut Hymen. Kata Hymen merupakan serapan dari bahasa Yunani ,  Hymenaeus atau Hymeaias. Hymenaeus merupakan nama dewa wanita yang disembah dan dipuja  bagi pasangan pengantin masyarakat Yunani saat itu.
Hymen dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah maagdenvlies. Yang artinya selaput keperawanan. Tepat dengan bahasa Indonesia, yang juga menyebut selaput dara. Hymen merupakan membran tipis yang sebenarnya secara biologis tidak berfungsi, namun secara psikologis dan kultural mempunyai nilai penting.





Clitoris = kelentit
Urethra = lubang saluran kencing
Labia Minora = bibir kemaluan bagian dalam
Vagina = lubang kelamin wanita
Hymen = selaput dara
Adanya membran selaput dara, dimaksudkan agar robek dimalam pertama, atau dalam bahasa Belanda dinamakan “onmaagding. ” Orang Indonesia juga menyebut dengan istilah “Mecah Duren.” Jadi kalau ada pengantin yang mau mecah duren, jangan artikan mereka mau ke pasar buah, lhoh.
Onmaagding juga dekat kaitannya dengan mitos. Karena mitos mengajarkan adanya bukti berupa tetesan darah. Tidak heran disebagian kultur, meyakini pemikiran seperti ini. Padahal menurut fakta dalam dunia medis, robeknya selaput dara tidak selalu ditandai dengan keluarnya tetesan darah. Selaput dara juga ada yang robek sebelum memasuki malam pengantin, walau wanita yang bersangkutan belum pernah melakukan hubungan seks.
Beberapa faktor yang bisa diperhatikan mengenai robeknya selaput dara, adalah sebagai berikut :
a. Selaput dara terlalu rapuh.
 Jika seorang gadis dilahirkan dengan selaput dara yang rapuh, maka dimungkinkan bisa robek  tanpa harus menunggu malam pengantin. Beberapa jenis olah raga seperti  berkuda, bersepeda, bela diri juga bisa memicu robeknya selaput dara yang rapuh.
b.  Selaput dara kelewat elastis.
Membran selaput dara adalah sangat fleksibel. Dan selaput ini juga sangat elastis. Tak heran, ada yang tidak robek saata melakukan hubungan seks dimalam pertama. Mungkin setelah beberapa kali, baru bisa robek beneran. Bahkan menurut dunia medis, jika selaput ini sangat elastis sekali, bisa robek hanya saat melahirkan !!
c. Darah tidak banyak.
Selaput dara merupakan membran yang tipis. Sehingga robeknya selaput dara, tidak selalu dibarengi dengan tetasan darah yang banyak. Bisa juga meneteskan darah, tetapi terlalu sedikit. Sehingga tidak bisa dilihat oleh mata.
d. Tidak punya selaput dara.
Dengan berbagai perkembangan dalam dunia medis, bisa dilakukan penelitian yang mendalam mengenai selaput dara. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan. Karena ternyata ada juga wanita yang memang dilahirkan tanpa memiliki selaput dara !

MACAM – MACAM DAN BENTUK SELAPUT DARA :
Ternyata tidak hanya tubuh yang memiliki bentuk, tetapi selaput dara juga. Selaput dara memiliki bentuk  dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas yang berbeda.  Semuanya bersifat indiviual, seperti yang ditulis oleh Frank H. Netter, MD dalam bukunya yang berjudul  The Human Sexuality.
Menurutnya ada beraneka ragam bentuk selaput dara, seperti dibawah ini :
a. Annular Hymen
Merupakan selaput yang melingkari lubang vagina.
b. Septate hymen
Selaput yang ditandai dengan dengan beberapa lubang yang terbuka.
c. Cibriform Hymen
Selaput ini juga ditandai dengan beberapa lubang terbuka. Akan tetapi lubangnya lebih kecil, dan jumlahnya lebih banyak.
d. Introitus
 Pada wanita yang sangat berpengalaman, bisa jadi lubang selaput daranya membesar, namun masih bisa menyisakan jaringan selaput dara.
Dengan uraian diatas, tidak dipungkiri bahwa istilah “keperawanan” hanyalah kepercayaan semata. Bahkan tetesan darah akibat robeknya selaput dara  juga tidak selalu mutlak ditemukan.
Tidak mengeluarkan darah disaat malam pertama ? Siapa takut !



kepada calon imamku


BismillaahirrahmaanirrahiiM...
Ya Allah...
jika dia memang jiwa yang tlah Engkau pilih kan untukku...
berikanlah kami jalan&petunjuk...
jika memang dia taqdir bagiku...
pantaskan lah dia untukku...
dan pantaskan lah diriku untuk nya...
Ya Allah...
aku memilihnya karena sebuah keyakinan...
aku terima seluruh kekurangan&kelebihan nya...
aku terima seluruh luka&bahagia yang menyertai hidup nya...
aku terima dirinya dengan seluruh apa yang telah Engkau berikan kepada nya...
Ya Allah...
buatlah aku mencintai pilihan yang Engkau berikan...
buatlah aku menyayangi dan setia pada pilihan yang Engkau amanah kan...
Amiin Ya Allah Ya Rabbal'alamiin...

Jumat, 04 November 2011

Mengisi Ruang Jiwa Anak Kita

WAKTU kita sangat pendek.

Anak-anak itu tak selamanya kecil. Pada saatnya mereka akan tumbuh dewasa, mandiri, dan berkeluarga. Kalau mereka sudah menikah, tak ada lagi kesempatan bagi kita untuk meniupkan balon, bermain petak umpet, membacakan buku cerita, atau mewarnai bersama. Betapapun inginnya kita, tak ada lagi waktu yang pantas untuk membuatkan telor ceplok dengan bentuk-bentuk yang lucu. Kita juga sudah tidak mungkin lagi menyuapi mereka seraya bercanda dan memuji gambar bikinannya yang lebih mirip lidi berserakan.

Ya.., anak-anak itu tak selamanya kecil. Kalau Allah Ta’ala beri mereka umur panjang, sebelum habis kekuatan kita untuk berjalan dengan tegak dan berbicara dengan suara lantang, anak-anak kita yang kemarin merengek meminta perhatian kita itu sekarang mungkin sudah sibuk memenuhi jadwal kegiatannya yang sangat padat. Anak-anak yang kemarin menahan tangisnya karena kita tak kunjung mau mendampingi mereka untuk menuturkan cerita, hari ini mungkin kita yang harus belajar menahan diri karena sangat ingin mendengar cerita tentang mereka dari lisan mereka sendiri.

Sungguh kehidupan kita dan anak-anak kadang seperti pusaran nasib yang sedang dipergilirkan. Saat anak kita lahir, mereka sepenuhnya bergantung kepada kita. Mereka benar-benar amat memerlukan kehadiran kita, sentuhan tangan kita, dekapan ikhlas kita, serta kerelaan kita untuk menyapa mereka seraya menatap matanya yang jernih dengan penuh cinta. Inilah saat yang paling berharga untuk anak kita. Tetapi justru inilah saat yang sering kita abaikan karena boleh jadi kita tidak merasa membutuhkan mereka. Semakin bertambah umurnya, semakin berkurang ketergantungannya kepada kita. Mereka mungkin masih memerlukan kita, tetapi karena sudah tidak terlalu tergantung, mereka bisa mengalihkannya kepada orang lain.

Saat usianya memasuki remaja, posisi kita semakin lemah. Mereka lebih mendengar temannya daripada orang tuanya sendiri. Kata-kata orang tua tak lagi berharga, kecuali jika kita sudah menabung kedekatan dan penghormatan semenjak mereka masih balita. Jika anak-anak itu tidak memiliki penghormatan yang tinggi kepada orang tuanya, maka gurauan teman jauh lebih mereka dengar daripada sapaan paling tulus dari orang tua. Jika anak-anak itu tidak memiliki kepercayaan yang penuh kepada orang tua, maka ajakan teman lebih layak untuk diikuti daripada nasihat paling serius dari orang tua. Secara alamiah, anak-anak yang telah memasuki usia remaja memiliki kebutuhan eksistensi. Mereka ingin menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan dan hak untuk menentukan. Mereka ingin didengar, diakui, dihargai, dan dipercaya. Mereka akan berontak dari orang tuanya, kecuali jika kita selaku orang tua telah menabung kredibilitas, kepercayaan terhadap iktikad baik, dan ketulusan di mata anak-anak kita.

Tak lama lagi mereka akan menikah. Sesudah berlalu masa remaja, datanglah masa dewasa. Inilah masa ketika anak-anak yang dulu merindukan bapaknya itu sudah benar-benar mandiri. Mereka tak lagi memerlukan orang tua, kecuali jika iman menancap kuat di hati mereka. Inilah yang menjadi kekuatan dalam diri mereka untuk berkhidmat bukan karena sangat besarnya kerinduan dan penghormatan pada orang tua, tetapi karena dorongan untuk meraih ridha Allah ‘Azza wa Jalla.

Ya.. ya.., zaman berganti masa bertukar, masa berganti. Yang dulu muda, sekarang tua. Yang dulu kanak-kanak, sekarang dewasa. Dan yang dulu terlihat gagah, sekarang mungkin sudah renta tak berdaya. Sebagian lagi mungkin sudah lama dikuburkan jenazahnya. Tak ada lagi kekuatannya untuk berbuat, tak ada lagi kemampuannya untuk melakukan perubahan.

Akan tetapi….

Mereka yang telah menyemai keyakinan, kebaikan, dan kemuliaan, sesungguhnya tetap hidup kebaikannya. Melalui anak-anak yang kuat karakternya, tinggi harga dirinya, kokoh percaya dirinya, besar cita-citanya, dan jiwanya senantiasa rindu untuk melakukan amal yang terbaik (ahsanu ‘amala), para orang tua itu sesungguhnya tetap menabung kebaikan meski badan sudah berselimut kafan. Sesungguhnya tak ada yang bisa diharapkan dari anak-anak sesudah kita mati kecuali keshalihan. Anak-anak shalih yang mendoakan (waladun shalihun yad’ulah) merupakan harta berharga yang tak dapat digantikan oleh doa seribu manusia.

Alhasil, shalih dulu baru doa. Seribu tangan yang terangkat untuk mengaminkan doa saat kenduri, tak ada nilainya dibanding bersimpuhnya seorang anak di hadapan Allah Ta’ala karena amat besarnya keinginan untuk memohonkan ampunan bagi orang tua. Doa yang diucapkan dengan lantunan indah disertai kalimat yang bersanjak-sanjak, tetapi ia tak punya hubungan apa-apa dengan yang didoakan kecuali sebagai pendoa suruhan, sungguh tak ada artinya dibanding sebaris permohonan yang diucapkan oleh anak-anak kita sendiri.

Ya.. ya.. ya.., shalih dulu baru doa. Shalih itu berkait dengan hati, berhubungan dengan iman, dan penopangnya adalah ilmu. Ia bisa kita semai dengan subur pada jiwa yang tenteram. Cerdasnya otak sama sekali tak bisa menolong apabila jiwa mereka hampa. Kosongnya jiwa membuat sebanyak apapun nasihat kita berikan, hanya tersimpan rapi dalam pikiran. Ia tidak memberi pengaruh pada tindakan. Apalagi pada kehidupan yang lebih luas.

Maka, apakah yang sudah kita lakukan untuk mengisi ruang jiwa anak kita?

Sungguh, waktu kita sangat pendek. Anak-anak kita tak selamanya menjadi balita. Mereka akan tumbuh menjadi kanak-kanak, remaja, dan kemudian dewasa. Hari ini mereka memerlukan kita. Hari ini mereka amat besar kerinduannya kepada kita. Di antara mereka mungkin ada yang belum kering air matanya karena berharap bisa bercanda, tetapi bapaknya sudah bergegas pergi untuk merebut sebuah kata yang bernama sukses. Mereka berlelah-lelah atas nama anaknya, padahal anaknya sedang kelelahan karena menunggu kesempatan untuk bermain bersama bapaknya. Mereka ingin berbincang dan bercanda, meski hanya sebentar. Dua menit saja….

Ya.. ya.. ya…, selagi mereka belum dewasa, belum pula menginjak usia remaja, inilah saat berharga untuk anak kita. Inilah saatnya kita meluangkan waktu kita untuk menyapa mereka, sebentar saja…. Inilah saatnya bagi kita untuk mengisi ruang jiwa anak-anak kita. Semoga dengan itu, mereka kelak akan menjadi generasi yang kuat jiwanya, besar semangatnya, kokoh imannya, dan tak putus-putus doanya untuk kita.

Sungguh, tak akan pernah ada waktu menguati jiwa anak-anak kita, kecuali kita sengaja meluangkannya. Selonggar apapun waktu kita, sama sekali tak ada artinya jika kita tidak meluangkannya untuk mereka. Begitu pula sebanyak apapun kesempatan kita bersama anak, tak ada yang bisa kita kerjakan bersama mereka jika kesempatan itu datang semata-mata karena kita tidak punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Sebaliknya, di saat paling sibuk pun kita akan bisa menyapa mereka jika kita benar-benar mau melakukannya.

Lalu, apakah yang sudah kita lakukan?

// diketik ulang dari buku “Saat Berharga Untuk Anak Kita” (Mohammad Fauzil Adhim, Yogyakarta: Pro-U Media, 2009) halaman 11-16.


Terima Kasih, Musuhku..!

Terima kasih, musuh..!

Engkau mengajariku bagaimana mendengar kritik yang pedas tanpa harus merasa galau. Engkau mengajariku bagaimana aku harus terus melangkah di jalan yang telah kutempuh tanpa ragu, meski kadang aku harus mendengar kata-kata yang kurang pantas atau tidak layak. Sungguh, ini adalah pelajaran yang sangat berharga. Pelajaran yang tidak bisa didapatkan secara teori, bahkan oleh seseorang yang telah berupaya dan berupaya. Sampai kemudian Allah mendatangkan orang lain sebagai pelatih, yang memaksa meneguk pil pahit untuk pertama kalinya, agar terbiasa untuk selanjutnya.

Terima kasih, musuh..!

Engkaulah penyebab lahirnya pendisiplinan diri; agar diri tidak hanyut oleh pujian para pemuji. Sungguh, Allah menjadikanmu sebagai penyeimbang; agar seseorang tidak tertipu oleh pujian; atau sanjungan orang yang berlebihan; atau ujub yang tidak pada tempatnya; dari para pengagum yang hanya melihat kebaikan dan kebaikan belaka. Berbeda dengan Engkau! Engkau tidak melihat kecuali dari sisi lain. Atau, Engkau sejatinya melihat kebaikan tapi Engkau buat ia menjadi buruk.

Terima kasih, musuh..!

Engkau telah mencela lisan-lisan pembela kebenaran, menyerangnya, juga menentangnya, yang karenanya mengobarkan sikap pembelaan yang hebat.

Jika bukan karena nyala api yang membakarnya
Aroma harum kayu gaharu takkan ada yang tahu

Terima kasih, terima kasih!

Engkau mempunyai kelebihan –sekalipun tidak engkau inginkan- dalam menciptakan iklim keseimbangan, juga obyektifitas sebuah pemikiran. Kadang, manusia meletakkan al-haq melampaui kadarnya. Dan Engkau, menjadi penyebab ditegakkannya keseimbangan. Penyebab adanya evaluasi dan perbaikan. Maka, janganlah Engkau diperbudak kemarahan atas sebab penolakanmu. Sebab seseorang, jika kepentingan telah masuk, tak dapat lagi melihat dan befikir jernih. Yang tersisa hanya menolak dan menentang. Tak ada lagi ketenangan dan kehati-hatiaan dalam dirinya. Tak ada lagi kecermatan dalam memandang pendapat orang yang berbeda dengannya. Padahal, boleh jadi yang berbeda itu benar, meski hanya sedikit.

Terima kasih, musuh..!

Sungguh, Engkau telah mengasah semangat, menciptakan tantangan, membuka arena, dan menggelar kompetisi. Hingga setiap orang benar-benar terobsesi memenangkan dirinya, berambisi meningkatkan dirinya, tuk meraih kedudukan yang tinggi nan utama. Ya, berlomba adalah sunnah syar`iyah, adalah ketentuan Rabbani. Bukankah Allah berfirman, " Maka, pada yang demikian itu hendaklah manusia mau berlomba." Tentu, kemuliaan sebuah perlombaan, didasarkan pada tata-cara yang mulia, tujuan yang benar, media yang sehat, serta rongga yang bersih.

Terima kasih, musuh..!

Engkaulah yang menempa kami untuk berlatih bersabar, berlatih tabah dalam menghadapi cobaan, dan berlatih membalas keburukan dengan kebaikan sekaligus penolakan.

Terima kasih, musuh..!

Ya, timbangan kebaikan seseorang kelak, kadang bukan buah dari amal shalih yang ia lakukan. Tetapi, ia buah dari kesabaran, buah dari bersikap baik, buah dari ridha atas ketentuan-Nya, buah dari bersikap memaafkan,...

Musuhku.., saya sadar betul bahwa sebagian dari kata-kata ini membuat Engkau tidak berkenan, atau bahkan terasa menyesakkan hati. Tapi, sungguh saya tidak bermaksud membuatmu begitu. Sejujurnya saya katakan, Engkau adalah teman sejati. Engkau adalah saudaraku seagama, sekalipun terdapat perbedaan pendapat di antara kita. Kalau saja kita mau melihat titik persamaan, cukup banyak yang bisa kita temukan.


(Dinukil dari; Syukron Ayyuhal A'da' , tulisan Syaikh Salman Fahd, seorang ulama senior Timur Tengah. Sikap kritis beliau terhadap rezim Kerajaan Saudi, harus dibayar dengan kurungan jeruji besi)

DUNIA BARU DI BANGKU PERKULIAHAN

wah nggak nyangka banget sekarang udah jadi mahasiswi...
:D
sekarang aku tercatat sebagai mahasiswi di FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO...
kalau kekasih ku di FAKULTAS TEHNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO...
kami satu universitas tapi tetep aja juarang banget ketemu....
bisa ketemu itupun seminggu sekali.
tapi tak apalah.....
kami sama-sama ingin konsen belajar...
:)

Di bangku perkuliahan banyak banget ilmu baru yang aku dapet.
nggak nyesel deh dulu waktu SNMPTN aku pilih PSIKOLOGI sebagai pilihan jurusan...
:)

ilmu tentang sifat-sifat manusia asyik banget dipelajari.
ternyata mempelajari manusia itu sangat mengasyikan.

Aku Cemburu dan Aku Mencintaimu

wajah cemburu..
Ada yang ringan meski mengusik dan tidak bisa dinafikkan..
rasa cemburu hanya melintas sesaat.

Maafkan
JIka senyumku tersembunyi
Di balik air mata
Dan kata-kata mesra
menjadi tanpa daya
Karena terperangkap dalam prasangka

Dalam pilu dan sedihku
ada rasa perih yang menyayat
lambung hatiku dan kurasakan perih
itu sepertinya kusimpulkan itu ada ...


TIPS PERCINTAAN

. Di sini saya akan memberikan  tips tentang percintaan. Yuk kita simak sama -sama.
1. Adalah sesuatu yang menyolok apabila kamu menyatakan bahawa hanya dia seorang saja yang kamu cintai untuk selama-lamanya dan tidak akan ada duanya.
2. Lebih menarik apabila kamu sekali – sekali mengirimkan kartu ucapan hari – hari spesial untuk si dia dengan buatan tangan kamu sendiri. DIhari – hari biasa juga kamu boleh meluahkan perasaan cintamu padanya.
3. Setiap saat kamu harus mengingatkannya dalam sebarang pekerjaan yang kamu lakukan. Percayalah apabila kamu mengingatinya si dia juga pasti akan mengingatimu
4. Sentiasa berkongsi rahsia dengannya. Si dia akan merasakan dirinya amat penting dalam hidup kamu kerana dalam semua hal kamu tidak pernah berahsia dengannya.
5. Setiap kali si dia melakukan kesalahan jangan sesekali merendah-rendahkannya. Tugas kamu adalah memberi dorongan padanya agar memperbaiki kesalahannya, bukan membuat dia lebih merasa rendah diri.
6. Jangan malu untuk mengatakan bahwa kamu merindukan dia selalu, saat dia tidak ada disamping kamu, dan tidak bisa melupakan walaupun sesaat.
7. Jangan terlalu berlebihan dalam penampilan atau dandanan kamu sehingga membuat si dia bosan sama kamu.
8. Lelaki juga banyak yang menyukai hadiah, jadi tidak ada salahnya bila perempuan sesekali memberikan si dia hadiah.Begitu juga dengan lelaki yang sudah memahami perempuan suka dengan hadiah. Maka hatinya akan berbunga.
9. Janganlah terlalu kecewa jika si dia lupa melakukan sesuatu yang kecil untukmu.
10. Jangan bandingkan dirinya dengan siapa pun, kerana si dia akan menganggap kamu lebih suka orang lain.
11. Rayakan hari ulang tahunnya, berikan kejutan, dan ubahlah suasana yang berbeda setiap tahun.
12. Belajarlah membuat keputusan sendiri, jangan hanya menyerahkan kepadanya bulat-bulat untuk membuat keputusan.
13. Jangan selalu menganggap si dia bisa membaca semua yang ada dalam hatimu. Belajarlah berterus terang.
14. Setiap malam telefonlah si dia untuk mengucapkan selamat malam.
15. Jika dia mengajak kamu nonton film, tidak ada salahnya kamu yang membeli minuman dan makanan ringan.
16. Hargailah pripasinya jangan sesekali ceroboh membaca smsnya.
17. Jika ada kesempatan waktu, ajaklah si dia berliburi.
18. Jika kamu mempunyai lesen memandu janganlah biarkan hanya si dia sahaja yang memandu. Tawarkanlah bantuan kamu untuk membantunya memandu. Tidaklah si dia rasa seperti pemandu.
19 Berikan nama panggilan yang mesra tetapi hanya kamu berdua saja yang mengetahuinya.
20. Apabila terjadi perkara yang memalukan pada dirinya, berpura-puralah kamu tidak mengetahuinya.