azizherwit

Senin, 06 Mei 2013

RESEARCH METHODS IN INDUSTRIAL AND ORGANIZATIONAL PSYCHOLOGY



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Metode ilmiah merupakan  posedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu /npengetahuan ilmiah (Senn,1971:4-6). Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasikan permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat objektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subjektif.

B.     Metode-metode Penelitian

1.      Eksperimen
Eksperimen adalah salah satu cara meneliti yang terdiri satu atau lebih variable bebas dan satu atau lebih variable terikat atau disesuaikan dengan subjeknya. Varabel bebas terdiri dari dua atau lebih level atau kondisi sesuai dengan minat.
Dibawah ini terdapat variable bebas dalam penelitian organisasi :
a.       Lamanya dari penempatan kerja dalam pekerjaan sehari-hari (jam)
b.      Katagori penghasilan (rupiah)
c.       Ada atau tidak adanya kegiatan pelatihan.
d.      Perencanaan atau tidak perencanaan dari tujuan kerja.
Variabel terikat terukur tetapi tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti dan itu adalah hal yang disebabkan oleh variable bebas. Contoh :

                     1.         Frekuensi dari absensi kerja
                     2.         Penampilan kerja
                     3.         Kepuasan kerja
                     4.         Turnover
Eksperimen dapat dibedakan dari cara penelitian organisasi lainnya, dari 2 hal yaitu:
                          1.       Eksperimen Murni
Pada eksperimen ini, kontrol terhadap situasi lebih dapat dilakukan dengan baik karena hubungan antara suatu variabel dengan suatu gejala perkembangan lebih dapat ditemukan.
                          2.       Eksperimen Lapangan
Eksperimen ini bertitik tolak dari situasi kehidupan nyata. Hubungan antara variabel dengan gejala perkembangan kurang dapat dilihat secara pasti.
Keuntungan penelitian eksperimen ada dua yaitu :
·      Mengetahui hubungan sebab akibat 
·      Dapat dilakukan secara berulang-ulang oleh orang lain walaupun dilakukan di tempat lain.
Kerugian penelitian eksperimen yaitu :
·      Hasil penelitian laboratorium sulit dan tak dapat digunakan untuk menggenelarisir pada situasi penelitian di lapangan terbuka. Sebaliknya jenis penelitian eksperimen out door tidak dapat digunakan untuk menggeneralisasi pada penelitian eksperimen in door.
·      Untuk eksperimen non laboratorium, kontrol dari seorang peneliti seringkali mudah mengalami kesalahan dengan pengaruh lain sehingga mengganggu hasil penelitian.
Sebagian besar eksperimen dilakukan di laboratorium tapi eksperiman juga dapat dilakukan dalam kondisi alami.  Ada 2 jenis eksperimen, yaitu eksperimen lapangan dan eksperimen laboratorium.  
2.      Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Ada dua jenis metode observasi dari segi tempat penelitiannya yaitu:
·           Observasi Naturalistik
        Dalam penelitian seorang peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek penelitian di ruang terbuka atau dalam situasi yang tidak terkendali. Artinya peneliti tidak melakukan campur tangan terhadap kejadian-kejadian dalam situasi tersebut. Ia akan berdiri sebagai pihak luar yang bersifat objektif, netral, dan tidak memihak salah satu pihak dalam lingkungan tersebut.
·           Observasi Laboratorium
Observasi laboratorium dilakukan dalam ruang laboratorium yaitu suatu ruang yang secara khusus memberikan suasana yang tenang dan terhindar dari campur tangan orang lain. Seorang peneliti yang ahli di bidangnya, sebelum melakukan pengamatan terhadap objek penelitian, biasanya perlu mengatur dan mengadakan control terhadap situasi yang diinginkan agar dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam penelitian itu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.
Salah satu kerugian dari observasi laboratorium adalah peneliti dapat mengetahui akibat dari penelitian. Mengingat bagaimana ?Akibatnya dalam penampilan pegawai. Ini adalah salah satu alas an mengapa metode ini bernilai, meskipun tidak selalu digunakan mereka karena etika dan syarat menghormati privasi orang. 

3.      Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antar variabel, digunakan metode korelasi.
Korelasi berbeda dengan eksperimen. Korelasi hanya digunakan untuk mencari hubungan antar variable tetapi tidak untuk mencari sebab akibat yang ditimbulkan antara variable-variabel tersebut.
Ada juga persamaan antara korelasi dan eksperimen, yaitu sama-sama dimulai dengan suatu hipotesis. Peneliti harus mengumpulkan data dari variable-variabel yang akan diteliti.
Hasil penelitian dengan studi korelasi akan menunjukkan kondisi :
-          Positive Correlations, yaitu apabila variable satu tinggi, variable yangn lain juga tinggi.
-          Negative Correlations, yaitu apabila satu variable tinggi dan variable yang lain rendah.
-          Zero Correlations, yaitu apabila tidak ada hubungan di antara variable.

4.      Survei
Survei merupakan salah satu metode penelitian menggunakan serangkaian pertanyaan untuk mempelajari satu atau lebih variabel penelitian. Serangkaian pertanyaan tersebut dapat langsung ditanyakan kepada subjek penelitian, namun dapat juga disajikan dalam bentuk tulisan berupa kuesioner yang harus dilengkapi/ dijawab oleh subjek penelitian dan kemudian dikembalikan kepada peneliti.
Pada umumnya, data yang didapat pada metode survei diperoleh langsung dari responden, tetapi pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara lain yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan pada pihak lain yang berkaitan dengan subjek penelitian. Misalnya ketika kita ingin melakukan survei terhadap seorang karyawan mengenai performa kerjanya, kita bisa saja menanyakan hal tersebut pada supervisor perusahaan yang berkaitan. Dengan begitu performa kerja sang karyawan akan teridentifikasi.
Metode survei dapat dilakukan dalam 2 cara, yaitu:
1.      Cross-sectional, yakni seluruh data yang diperoleh dikumpulkan dalam satu waktu.
2.      Longitudinal, yakni data-data yang diperoleh dikumpulkan dalam periode waktu tertentu.
Penggunaan metode survei dalam suatu penelitian memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
·         Metode survei cepat dan cenderung tidak mahal
·         Generalisasi yang diambil tidak akan sesulit apabila kita  menggunakan metode eksperimen laboratorium.
Selain itu metode survei juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
o   Subjek penelitian dapat bersikap tidak natural sehingga informasi yang didapat cenderung tidak jujur.
o   Pada metode survei yang dilakukan secara cross-sectional biasanya akan mengalami kesulitan dalam menarik kesimpulan mengenai variabel mana yang mempengaruhi dan variabel mana yang dipengaruhi.

5.      Studi Kasus (Case Study)
Studi kasus memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan mengenai peristiwa2 komunikasi kontemporer yang nyata, dalam konteksnya.
Studi kasus memfasilitasi pengumpulan informasi mendetail meliputi rentang dimensi yang luas mengenai sebuah kasus tunggal atau sejumlah kecil kasus.
Studi kasus mampu menggabungkan kerangka teoritis dan metodologis sehingga mampu menghasilkan berbagai sumber bukti.

6.      Studi Kualitatif (Qualitative Study)
Selama dekade terakhir telah ada peningkatan minat dalam penggunaan metode nonkuantitatif untuk mempelajari fenomena organisasi. Metode-metode kualitatif menawarkan alternatif dari pendekatan kuantitatif yang sangat berorientasi sebagian besar industri atau organisasi psikolog. Ada pendekatan yang berbeda untuk melakukan penelitian kualitatif, termasuk studi kasus, pengamatan peserta (peneliti menghabiskan waktu di sebuah organisasi mengamati karyawan), dan wawancara.
 Dalam bentuk murni, pendekatan kualitatif melibatkan pengamatan perilaku dalam organisasi kemudian merekam pengamatan mereka dalam bentuk narasi. Kesimpulan dan generalisasi dapat ditarik dari pengamatan berulang dari fenomena yang sama tanpa mengukur hasilnya. Pendekatan kualitatif dapat menjadi sarana yang baik menghasilkan hipotesis dan teori-teori dari pengamatan apa yang terjadi dalam pengaturan organisasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan penelitian di Psikologi Industri dan Organisasi peneliti dihadapkan pada beberapa pilihan metode yang akan digunakan. Metode-metode tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara satu metode dengan metode lain.
Metode-metode tersebut memberikan kontribusi yang berharga bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya dalam penelitian. Dalam metode penelitian kuantitatif penyajian data hasil penelitian menggunakan angka dan analisis menggunakan uji statistika, sedangkan dalam metode penelitian kualitatif.
B. Saran
Melihat perjalanan Psikologi Industri dan Organisasi, mahasiswa psikologi khususnya dan penggiat psikologi pada umumnya hendaknya dapat mengembangkan pengetahuan dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode penelitian sesuai prosedur supaya mendapatkan hasil penelitian yang ilmiah. Sehingga dapat memunculkan hasil penelitian yang menunjang kemajuan ilmu Psikologi Industri  dan Organisasi.





DAFTAR PUSTAKA

Spector,Paul E. 2006.Industrial and Organizational Psychology:Research and Practice.USA:Wiley
Smither,Robert D. 1997.The Psychology of Work and Human Performance.USA:Longman

0 komentar:

Posting Komentar