BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian dewasa madya?
2. Apa
saja teori-teori tentang perkembangan masa dewasa madya?
3. Apa
saja perbedaan laki-laki dan perempuan di masa dewasa madiya?
4. Bagaimana
masa krisis perkembangan pada masa dewasa madya?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian
dewasa madiya
2.
Untuk mengetahui
teori-teori perkembangan masa dewasa madiya
3.
Untuk mengetahui
perbedaan laki-laki dan perempuan di masa dewasa madiya
4.
Untuk mengetahui krisis
perkembangan pada masa dewasa madiya
BAB
II
A.
Pengertian
Dewasa Madiya
Usia madya sering juga disebut dengan “ sarang
kosong” yaitu suatu periode yang dimana peran perubahan secara derastis
terjadi baik bagi suami maupun istri yang kurang,menyebabkan traumatik dari
pada sebab yang ditimbulkan oleh kepercayaan yang sudah populer dalam
masyarakat tentang periode sarang kosong yang mengerikan. Bagi wanita dalam
masa ini lebih banyak memerlukan penyesuaian terhadap pola hidup ketimbang
pria.
A.
Teori-teori
Fase Dewasa Madiya
Teori perkembangan sosial “Kepribadian”
memiliki banyak ahli atau pakar psikologi yang mendeskripsikan perkembangan psikologi
sosial kepribadian pada masa dewasa. Ada 3 teori fase antara lain : Pandangan siklus kehidupan dari Erick
Erickson, Transformasi dari Rogers Gould, musim-musim manusia dari Daniel
Levinson, dan perluasan fase-fase erikson dari Vailant.
1.
Teori perkembangan
psikososial Erick Erikson (Tahap
Generatif vs Stagnasi)
Generatif
menurut Eikson mencakup rencana-rencana orang dewasa atas apa yang mereka harap
dapat dikerjakan guna meninggalkan warisan dirinya sendiri terhadap genersi
selanjutnya. Melalui Generativitas orang dewasa mencapai semacam imortalitas
dengan meninggalkan warisan seseorang pada generasi selanjutnya. (Mcadams, 1990) Sedangkan, Stagnasi (penyerapan diri)
berkembang ketika individu merasakan tidak dapat menghasilkan apa-apa untuk generasi
selanjutnya.
Generativitas
dapat dikembangkan melalui berbagai cara :
·
Generativitas biologis,
dimana orang dewasa mengembangkan dengan cara , berproduktif atau hamil dan
melahirkan.
·
Generativitas parental,
dikembangkan melalui pemberian asuhan dan didikan terhadap anak.
·
Generativitas kerja, dimana
orang tua mengembangkan keahlian dan menurun keahlian kepada anaknya.
·
Generativitas kultural,
dimana orang dewasa menciptakan, merenovasi atau melestarikan kebudayaan aspek
tertentu kebudayaan yang akan bertahan.
Melalui generativitas orang dewasa mempromosikan dan membimbing
generasi berikutnya melalui aspek-aspek penting kehidupan seperti menjadi orang
tua (parenting), mengajar, memimpin, dan melakukan sesuatu yang menguntungkan
masyarakat (Mcadams, 1990). Orang dewasa generativ mengembangkan dirinya dan
kemudian memberihkan dirinya sebagai hadiah kepada generasi sebelumnya. Dalam
peneitian Carol Ryff (1984) dimana melihat bahwa persoalan utama orang dewasa
usia tengah baya adalah generativitas yaitu bagaimana mereka meihat dirinya
sebagai pemimpin dan pengambil keputusan yang terkait dalam membantu dan
membimbing orang dewasa yang lebih muda.
1.
Teori transformaso – Gould
Dia
menekankan bahwa paruh kehidupan adalah sama bergejolak dengan masa remaja dengan
pengecualian bahwa selama masa dewasa tengah usaha untuk menangani krisis
barangkali akan menghasilkann kehidupan yang lebih sehat dan dan lebih
bahagia.Gould mengatakan bahwa pada usia 20-an kita menerima peran baru, 30-an
kita mulai merasa terjepit dengan tanggung jawab kita ,dala usia 40-an kita mulai merasa urgensi bahwa
hidup kita amat cepat berlalu. Perasaan urgen ini akan membawa kita kepada
kematangan yang dewasa.
1.
Musim-musim kehidupan
manusia dari Levinson
Levison
menggambarkan sejumlah fase dan transisi dalam paruh kehidupan, yang berkisar
dari usia 17 sampai 65 tahun. Levinson menekankan pada tugas dari setiap fase
harus dikuasai. Pada masa dewasa awal, dua tugas yang harus dikuasai adalah
mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan bagi orang dewasa dan menggembangkan
strukur kehidupan yang stabil. Levinson menggangap usia 20 an sebagai novice phase (fase orang baru)dari pekembangan orang dewasa). Atau
sebagai transisi dari dependen menjadi independen harus terjadi. Sedangkan dari
usia 28 -33 tahun individu mengalami proses transisi dimana dia harus
menghadapi persoalan penentuan tujuan yang lebih serius. Dimana biasa individu
berfokus pada keluarga dan perkembangan karir. Sedangkan tahun –tahun
berikutnya individu mengalami periode transisi dimana dia harus memasuki fase Becoming One’s Own Man atau disebut
menjadi diri sendiri. Dimana pada usia 40 tahun telah mencapai tempat yang
stabil dalam karirnya telah mengatasi dan menguasai belajar menjadi orang
dewasa. Menurut Levinson ada 5 tahun yang mengaharuskan orang dewasa untuk
mengatasi 4 konflik utama yang telah ada dala
kehidupan sejak masa remaja.
·
Menjadi muda VS menjadi
tua
·
Menjadi destruktif VS
menjadi konstruktif
·
Menjadi maskulin VS
menjadi feminine
·
Terikat orang lain VS
terlepas dari orang lain
70
– 80 % laki-laki yang
diwawancarai oleh levinson mengangap transisi penuh paruh kehidupan(usia
40-45thn) berlangsung hiruk pikuk dan secara psikologis menyakitkan karena
banyak aspek kehidupan yang dipertanyakan. Menurut levinson, keberhasilan transisi
paruh kehidupan terletak dari seberapa efektif individu mengurang (sifat-sifat
berlawanan) dan menerima masing-masing dari mereka sebagai bagian dari
keberadaanna. Data Levinson tidak memasukkan perempuan, tetapi transisi dam
krisis usia tengah baya berlaku bagi laki-laki dan perempuan.
1.
Perluasan
fase –fase Erikson oleh Vailant
Alih
perkembangan dewasa George Vailant
berpendapat bahwa ada 2 fase tambahan yang harus ditambahakn dalam fase
perkembangan psikologi sosial Erich Erickson :
a.
Konsolidasi Karir
(career consolidation) adalah suatu periode dimana karir individu menjadi
semakin stabil dan koheren.
b.
Menjaga arti VS
rigiditas/kekakuan adalah fase yang terjadi pada usia 45 hingga 55 tahun .Pada masa ini,perasaan lebih rileks
/santai mengkarakteristikkan orang dewasa jika mereka telah memenuhi
tujuan-tujuan atau jika mereka tidak dapat mencapainya, mereka akan menerima
kenyataan itu. Pada masa orang dewasa orang dewasa berfokus pada perhatian
terhadap usaha yntuk mencari makna tertentu dari kehidupannya dan berjuang agar
tidak jatuh ke dalam orientasi yang kaku.
1.
Teori Havigurs
Teori perkembangan
Havighurst telah diringkas dalam tujuh perkembangan untuk orang dewasa tengah
(Havighurst, 1972). Tugas perkembangan tersebut meliputi :
a) Pencapaian tanggung
jawab social orang dewasa
b)
Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
c)
Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan
bahagia
d)
Mengembangkan aktivitas luang
e)
Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
f)
Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada
usia pertengahan
g)
Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah
lansia.
h)
Perkembangan psikosial
Perubahan psikososial
pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian yang diharapkan, perpindahan
anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau kematian
teman. Perubahan ini mungkin mengakibatkan stress yang dapat mempengaruhi
seluruh tingkat kesehatan dewasa.
Pada umumnya, usia
tengah baya mulai terjadi pada usia tiga puluh tiga sampai tujuh puluh tahun.
Baru pada abad ini banyak orang menyadari bahwa mereka mengalami apa yang
sekarang disebut sebagai usia tengah baya. Sampai tahun 1900, usia yang dapat
diharapkan dari seorang laki-laki, kira-kira 48 dan 51 tahun untuk seorang
perempuan. Dalam tahun 1900 hanya 10 persen dari penduduk berusia tengah baya.
Sekarang, rata-rata usia orang dewasa di dalam usia kerja lebih daripada 45.
Jumlah seluruh penduduk telah meningkat hampir 100 persen dalam abad yang lalu,
tetapi orang yang berusia tengah baya telah bertambah 200%.
Tengah baya merupakan
suatu waktu dalam hidup dimana terjadi banyak peristiwa besar yang memaksa kita
untuk mengadakan penataan kembali. Penilaian kembali ini diadakan bukan hanya
karena seseorang memasuki usia 36 atau 39 tahun, bukan juga karena kehidupan
pernikahan menjadi tawar atau karena mengalami suatu kehilangan yang
menimbulkan trauma dalam kehidupan. Penataan kembali ini tampaknya terjadi
karena adanya satu gabungan faktor-faktor berikut yang bertemu dalam usia
tengah baya.
A. Perbedaan Laki-laki dan Perempuan dalam Masa
Dewasa Madiya
Dalam usia tengah baya, laki-laki dan perempuan sangat mirip dalam
beberapa bidang: Keduanya dipengaruhi tekanan kebudayaan mengenai masa muda dan
keduanya menyadari akan tubuh mereka yang semakin tua. Akan tetapi mereka jelas
berbeda dalam beberapa bidang.
1.
Karier
Seorang pria yang
memasuki usia tengah baya bertanya, "Mengapa saya harus bekerja? Apa yang
telah saya capai dalam hidup saya? Bagaimana saya dapat memperlambat atau
mengarahkan kembali tenaga saya untuk mengalami karier yang lebih
berarti?" Tetapi wanita tengah baya akan bertanya, "Kapan saya dapat
mulai bekerja? Bagaimana saya dapat mengembangkan karier saya?" Ia
memikirkan kemungkinan bersekolah kembali guna meraih gelarnya. Ia memikirkan
untuk dapat mengikuti seminar-seminar. Singkatnya, ia sungguh-sungguh mulai
berkembang dengan cita-cita kariernya.
2.
Keintiman
Seorang pria bersikap
intim pada awal pernikahannya untuk mengokohkan pernikahannya, tetapi kemudian
konsentrasinya beralih pada kariernya, yang telah menjadi pusat hidupnya
sepanjang tahun ketika anak-anak masih berada di rumah. Tetapi pada waktu ia
memasuki saat krisis usia tengah baya, ia mulai memikirkan hubungan
antarpribadi yang telah hilang, terutama hubungannya dengan anak- anaknya. Ia
juga menghendaki agar istrinya menjadi pacar dan kekasihnya, bukan hanya
sekadar seorang ibu dan pengelola rumah tangga saja.
Wanita tengah baya
sering menukar keintiman dengan sikap yang tegas. Ia melihat dengan jelas ke
mana ia menuju dan mulai mencapai sasarannya. Kadang-kadang, wanita tengah baya
yang berorientasi pada sasaran mengorbankan beberapa kualitas keintiman yang
sebelumnya dilakukan untuk mencapai sasaran hidupnya. Mungkin ia kembali
mengikuti kuliah secara penuh sebagai seorang mahasiswa. Ini merupakan waktu
yang sempit dan jika ia terlalu letih pada akhir hari itu dan tidak dapat
berbicara lagi -- maka pembicaraan harus ditunda sampai keesokan harinya lagi.
Pria usia tengah baya
yang selama ini menjadi pemegang kemudi dan pendorong, dalam sebagian besar
dari kehidupan pernikahannya, kini mulai mundur ke belakang, mulai
bersenang-senang, dan mulai menikmati beberapa hal yang telah dicapainya.
menghendaki masa liburan yang lebih banyak, "Marilah kita keluar kota
untuk berakhir pekan lebih lama sedikit", "Marilah kita sedikit
bersantai."
Wanita tengah baya
melakukan yang sebaliknya. Ia berkata, "Saya ingin kembali kuliah. Saya
ingin maju terus. Segala sesuatu akhirnya tiba ke tempat di mana saya mampu
bergerak maju. Marilah kita bergerak maju.
Pandangan terhadap
keluarga. Pada awal usia tengah baya pria melalaikan keluarganya sementara ia
memusatkan pada kariernya. Sekarang ia sedang menghadapi rasa penyesalan yang
dalam dan merasa bersalah, karena ia berharap untuk dapat mengalami kembali
sebagian dari saat-saat itu. Tomy berkata, "Saya benar-benar berhasil
sebagai seorang usahawan, tetapi pada waktu saya menuju proses keberhasilan
itu, saya kehilangan anak-anak saya."
Wanita usia tengah baya
telah memakai sebagian besar waktunya dengan keluarganya. Sekarang ia telah
siap menghadapi suatu tantangan baru dalam hidupnya. Ini tidak berarti bahwa ia
tidak mempedulikan keluarganya, tetapi keluarga sekarang tidak menduduki tempat
yang terlalu penting dalam hidupnya.
3.
Seksualitas
Selama masa usia tengah
baya, kapasitas seksual seorang pria menjadi perhatiannya yang terutama. Nafsu
seksualnya sekarang lebih lambat ketimbang dahulu ketika mencapai puncaknya
pada masa remajanya; ia memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai ereksi
dan berejakulasi. Tetapi seorang pria pada usia empat puluhan adalah seorang
kekasih yang jauh lebih efektif. Ia memahami kebutuhan istrinya dengan lebih
utuh dan nafsu seks yang lebih lambat menyebabkan hubungan seksualnya lebih
memuaskan.
Sebaliknya, kebanyakan
wanita usia tengah baya, sedang mengalami suatu kebangkitan seksual yang baru.
Dorongan seksualnya yang bertambah menyebabkan mereka lebih tegas, mengalami
frekuensi orgasme yang lebih banyak dan mengalami orgasme ganda dalam tempo
yang lebih pendek. Dengan perkataan lain, wanita usia tengah baya
sungguh-sungguh sedang memasuki masa puncak kehidupan seksualnya.
4.
Pandangan terhadap
kematian
Pada usia empat puluhan
terjadi kenaikan yang tajam dari jumlah pria yang meninggal secara mendadak,
misalnya karena sakit jantung. Pria mulai memikirkan kehidupan dan kematian --
memikirkan sampai usia berapa ia akan hidup -- berapa lama lagi ia masih
memiliki waktu untuk menyelesaikan kewajibannya -- apa yang benar-benar penting
dalam hidupnya. Ia sedang menghadapi kematiannya sendiri.
Akan tetapi seorang
wanita usia tengah baya tidak terlalu memikirkan tentang kematian. Wanita
cenderung untuk hidup lebih lama dan kematian mendadak karena penyakit jantung
dan penyakit-penyakit yang lain tidak akan dialami oleh seorang wanita sampai
ia melampaui masa menopause. Jadi, di satu pihak, pria sedang memikirkan
kematian dan bertanya-tanya kapan hidupnya akan berakhir, sementara istrinya
berkata, "Bagi saya, hidup baru saja dimulai."
Dari beberapa teori fase-fase tadi dapat
kita simpulkan umumnya perkembangan yang terjadi pada orang dewasa adalah
perubahan dari identitas ke keintiman, kemudian dari konsolidasi karir
hingga generativitas dan akhirnya dari
pencarian arti ke integrasi akhir tertentu. Perspektif-perspektif dari
ahli-ahli psikologi atas menekan kan arti penting dari fase perkembangan dalam
siklus kehidupan. Sehingga informasi-informasi mengenai setiap fase dapat
menunjukkan tema-tema dominan yang mengkarakteristikan pada titik tertentu
dalam perkembangan, ada beberapa yang perlu diperhatikan sebagai pertimbangan
pertama penelitian yang dijadikan sebagai dasar dari model yang tidak begitu ilmiah,
kecenderungan berfokus pada fase-fase sebagai krisis paruh kehidupan, dan
ketiga terdapat sebuah persepektif altrenatif yang menekankan arti penting
peristiwa-peristiwa kehidupan dari pada fase-fase perkembangan. Keempat selalu
ada banyak variasi individu dalam
mengalami fase-fase tersebut.
A.
Krisis
Pada Masa Dewasa Madiya
Dalam ilmu psikologi, setiap tahap kehidupan
mempunyai ciri-ciri yang khas. Beberapa ahli menekankan bahwa masa kanak-kanak
adalah paling penting dalam kehidupan seseorang, sedangkan tokoh yang lain
mengatakan bahwa tahap kehidupan lainlah yang lebih penting. Freud misalnya,
beliau mengatakan bahwa dasar kepribadian seseorang dibentuk pada masa lima
tahun pertama dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu masa balita ini adalah
masa yang sangat penting. Kejadian-kejadian yang dialami pada masa kecil
seorang individu akan menjadi bagian dari ketidaksadaran dan mempengaruhi
tahap-tahap selanjutnya dalam kehidupan individu. Sebaliknya, Jung lebih
menekankan pentingnya tahap usia dewasa pertengahan (40-60 tahun) daripada
tahap-tahap lainnya. Pada masa-masa ini mulai terjadi transisi dan perubahan
yang banyak. Kehidupan seseorang menurut Jung, sangat ditentukan bagaimana ia
mengatasi midlife crises-nya ini.
Masa krisis ialah masa dimana usaha individu
untuk mengatasi kesenjangan antara masa lalu dan masa depan yang akan mengancam
kontuinitas kehidupannya (Daniel Levinson). Merupakan suatu dekade untuk
menilai dan mencatat kebenaran tahun – tahun remaja dan masa dewasa dan hanya
sebagian kecil saja individu yang mengalaminya (George Vaillant). Midlife
crisis atau krisis paruh baya seringkali lebih dikenal dengan istilah puber
kedua. Sebagaimana hal-nya dengan masa pubertas yang dialami remaja, puber
kedua ini terkait dengan terjadinya perubahan fisik yang signifikan dalam diri
individu. Perbedaannya, karakter utama perubahan fisik pada masa remaja adalah
penambahan kapasitas, sementara perubahan fisik pada usia paruh baya ditandai
dengan penyusutan kapasitas. Puber pertama merupakan masa perpindahan dari
seorang anak menjadi seorang remaja, sementara puber kedua adalah tahapan dari
seorang dewasa berpindah menjadi tua. Berbeda dengan masa puber pertama yang
ditunggu-tunggu dan disambut dengan suka cita, masa puber kedua justru menjadi
masa-masa di mana seseorang dihinggapi rasa takut dan keraguan diri, yaitu
takut menjadi tua, takut menjadi tidak menarik lagi, takut mati, takut tidak
berguna lagi, takut tidak kuat lagi, dan sebagainya.
Pada usia paruh baya, banyak peristiwa besar
yang dapat menimbulkan masa-masa penuh stress dan depresi seperti meninggalnya
orang yang dicintai (orang tua ataupun pasangan hidup), kemunduran dalam karir,
anak-anak yang mulai meninggalkan rumah (untuk hidup mandiri), gejala penuaan
secara umum (munculnya keriput, uban, kulit berkurang elastisitasnya,
berkurangnya vitalitas, menopause, dan lain-lain). Akibatnya, menurut satu
kajian, 15% dari mereka akan mengalami “midlife turnmoil” yang mungkin saja
berupa keinginan untuk membuat perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan seperti karir, perkawinan, atau hubungan romantis.
Beberapa ahli perkembangan yakin bahwa zaman
yang berubah dan ekspektasi sosial yang berbeda akan mempengaruhi kelompok usia
(kohort) yang berbeda. Sebagai contoh kelompok yang lahir dan besar pada
masa penjajahan Belanda akan memiliki pemikiran dan ekspektasi yang berbeda
dengan kelompok yang lahir dan besar pada masa setelah penjajahan. Neugarten
percaya bahwa kohort tertentu dapat merubah jam sosial, yaitu jadwal yang
mengatur individu untuk menyelesaikan tugas-tugas kehidupan seperti menikah,
memiliki anak, atau berkarir.
Usia tengah baya merupakan suatu waktu dalam
hidup dimana terjadi banyak peristiwa besar yang memaksa kita untuk mengadakan
penataan kembali. Penilaian kembali ini diadakan bukan hanya karena seseorang
memasuki usia 36 atau 39 tahun, bukan juga karena kehidupan pernikahan menjadi
tawar atau karena mengalami suatu kehilangan yang menimbulkan trauma dalam kehidupan.
Penataan kembali ini tampaknya terjadi karena adanya satu gabungan
faktor-faktor berikut yang bertemu dalam usia tengah baya.
Apakah Perlu Terjadi
Suatu Krisis?
Ada orang yang bertanya apakah bedanya antara
masa peralihan usia tengah baya dengan krisis usia tengah baya. Masa peralihan
berarti seseorang beralih dari satu tahapan kehidupan ke tahapan lain.
Peralihan terjadi beberapa kali dalam kehidupan kita, seperti beralih dari masa
kanak-kanak menjadi remaja atau dari pertengahan dewasa menjadi orang dewasa
yang matang. Masing-masing perubahan ini jika dimengerti secara tepat dan
direncanakan, dapat terjadi tanpa mengalami rasa tertekan secara
berlebih-lebihan.
Akan tetapi, apabila timbul beberapa faktor
stres pada waktu yang sama dengan terjadinya peralihan tersebut, maka dapat
terjadi suatu krisis.
Setiap pria dan wanita akan melewati peralihan
dari masa dewasa muda menjadi masa dewasa tengah baya. Tidak semua akan
mengalami suatu krisis. Tetapi, penelitian kami menunjukkan bahwa lebih dari
dua pertiga wanita dan kira-kira 75 sampai 80 persen dari pria di Amerika
Serikat mengalaminya. Ini berarti bahwa selama jangka waktu tertentu mereka
tidak berfungsi sebagaimana seharusnya. Akhirnya, mereka mengadakan penilaian
secara luas terhadap arah kehidupan mereka yang menyebabkan perubahan dalam
nilai-nilai dan apa yang ingin dicapai.
Teori Erik Erikson dipilih dan disajikan dalam
buku yang berjudul “Personality Theory Researche” oleh Pervin dan Jhon
sebab dianggap sebagai teori yang mendukung perkembangan dalam ilmu psikologi.
Dengan kata lain teori Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat
selektif karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan yang pertama, karena teorinya
sangat representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego yang
merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia. Kedua,
menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap
perkembangan dalam lingkaran kehidupan, dan yang ketiga/terakhir adalah
menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian
klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/kemajuan
dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan. Melalui teorinya
Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku
manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami
persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern
seperti ini.
1 komentar:
admin boleh minta file yg ada diatas??? bagaimana mengambil file diatas
Posting Komentar