skip to main |
skip to sidebar
Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim
... Jangan jadikan Aku Istrimu, ...
jika nanti dengan alasan bosan
kamu berpaling pada perempuan lain,
kamu harus tahu meski bosan mendengar suara dengkurmu,
melihatmu begitu pulas,
wajah mantan pacarku yang terlihat begitu sempurnapun takkan mengalihkan
pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian.
Jangan Jadikan Aku istrimu, ....
jika nanti kamu enggan bangun hanya untuk mengganti popok anakmu ketika dia
terbangun tengah malam,
sedang selama 9 bulan aku harus membawanya di perutku,
membuat badanku pegal dan tak bisa tidur sesukaku.
Jangan Jadikan Aku Istrimu, ....
jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka maupun sedih dan kamu lebih
memilih teman perempuanmu untuk bercerita.
kamu harus tahu meski begitu banyak teman yang siap
menampung curahan hatiku,
padamu aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidurmu yang tidak
bisa di ajak bercerita sebagai seorang sahabat.
Jangan Jadikan Aku Istrimu, ...
jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita bercinta,
kamu harus tahu aku menikmati kebersamaan denganmu dan mendengar rayuan
gombalmu yang lebih terdengar lucu dari pada romantis adalah saat2 yang ku
tunggu..
Jangan Jadikan Aku Istrimu, ...
jika nanti dengan alasan sudah tidak ada
kecocokan kamu memutuskan menceraikan diriku
kamu tahu betul kita memang berbeda dan bukan persamaan yang menyatukan kita
tapi komitmen kita untuk hidup bersama.
Jangan Jadikan Aku Istrimu, ...
jika nanti kamu memilih tamparan dan kata2 kasar untuk memperinagtkan
kesalahanku, sedang aku tidak tuli dan masih bisa mendengar kata-katamu yang
lembut tapi berwibawa.
Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu, ....
jika nanti setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih
bertemu dengan teman-temanmu.
Sedang seharian aku sudah begitu lelah dengan cucian dengan setrikaan yang
menumpuk dan aku bahkan tidak sempat menyisir rambutku, anak dan rumah bukan
hanya kewajibanku karena kamu menikahiku bukan untuk jadi pembantu tapi
pendamping hidupmu dan jika boleh memilih aku akan memilih mencari uang dan
kamu di rumah saja sehingga kamu tahu bagaimana rasanya.
Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu, ..
jika nanti kamu lebih sering berkutat dengan pekerjaanmu bahkan di hari minggu
daripada meluangkan waktu bersama keluarga.
Aku memilihmu bukan karena aku tahu aku akan hidup nyaman dengan segala
fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku.
Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga karena
kita tidak hidup hari ini saja.
Jangan Pilih Aku Jadi Istrimu, ...
jika nanti kamu malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan
memperkenalkanku sebagai istrimu.
Meski aku bangga karena kamu memilihku tapi takkan ku biarkan kata-katamu
menyakitiku bagiku pasangan bukan sebuah trofi apalagi pajangan,
bukan hanya seseorang yang sedap di pandang mata
tapi menyejukkan batin ketika dunia tak lagi menyapa.
Rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu dan pada saat itu kamu akan
tahu kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu.
Jangan Pilih Aku Sebagai Istrimu, ...
jika nanti kamu berpikir akan mencari pengganti
ketika tubuhku tak selangsing sekarang.
Kamu tentunya tahu kalau kamu juga ikut andil besar dengan melarnya tuguhku
karena aku tidak punya waktu untuk diriku sedang kamu selalu menyempatkan diri
ketika teman-temanmu mengajakmu berpetualang.
Jangan Buru-buru Menjadikan Aku Istrimu, ...
jika saat ini kamu masih ingin bersenang-senang dengan teman-temanmu dan
beranggapan aku akan melarangmu bertemu mereka setelah kita menikah.
Kamu tidak tahu akupun masih ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanku
untuk sekedar ngobrol atau creambath di salon dan tidak ingin apa yang di sebut
"kewajiban" membuatku terisolasi dari pergaulan aku semakin d
sibukkan dengan urusan rumah tangga.
0 komentar:
Posting Komentar